Sejarah Paris Saint-Germain (PSG) adalah salah satu klub sepak bola paling terkenal dan prestisius di dunia.
Dikenal sebagai simbol dari sepak bola elit, klub ini telah meraih banyak prestasi, baik di tingkat domestik Prancis maupun di Eropa. Sejak didirikan pada tahun 1970, PSG telah melalui banyak perubahan, baik dari segi kepemilikan, manajemen, hingga komposisi skuad yang membuatnya menjadi salah satu klub terkaya dan terkuat di dunia sepak bola. Dalam artikel ini, kita akan mengulas perjalanan panjang PSG dalam dunia sepak bola, menyoroti momen-momen penting, para pemain legendaris, serta tantangan yang mereka hadapi dalam mencapai kejayaan global. PSG INT ini akan membahas bagaimana situasi ini berkembang, tantangan yang dihadapi kedua klub terkait transfer ini, dan prospek masa depan Rashford.
Lahirnya PSG (1970)
Pada tahun 1970, Paris Saint-Germain didirikan sebagai hasil penggabungan antara dua klub sepak bola Prancis, Paris FC dan Stade Saint-Germain. Awalnya, Paris FC adalah klub yang lebih dahulu berdiri pada tahun 1969 dan memiliki tujuan untuk membawa sepak bola elit ke ibu kota Prancis, Paris. Namun, perjalanan mereka tidak berjalan mulus. Pada tahun 1970, Paris FC memutuskan untuk bergabung dengan Stade Saint-Germain, klub sepak bola yang lebih kecil dan berbasis di pinggiran kota Paris, untuk membentuk sebuah klub yang lebih kuat.
Nama Paris Saint-Germain, atau yang sering disingkat PSG, dipilih untuk mewakili ibu kota Prancis dan daerah sekitarnya. Meskipun awalnya PSG bermain di kasta kedua liga Prancis, Ligue 2, mereka tidak butuh waktu lama untuk memperoleh promosi ke Ligue 1, liga tertinggi Prancis. Pada tahun 1971, PSG mulai bersaing di level tertinggi sepak bola Prancis.
Baca Juga:Ligue 1 2024: Analisis Pertandingan Angers vs PSG 2-4
Awal Mula Kesuksesan di Liga Domestik (1970-1980-an)
Setelah memasuki Ligue 1, Paris Saint-Germain mulai menunjukkan kemampuannya meskipun tidak langsung meraih kesuksesan besar. Pada awal 1980-an, PSG mulai berkembang dan memperoleh pengakuan lebih besar sebagai salah satu klub besar di Prancis. Di bawah bimbingan pelatih Luis Fernández, yang bergabung pada tahun 1986, PSG mulai mendapatkan bentuk permainan yang lebih solid dan agresif, dengan gaya permainan menyerang yang membuat mereka populer di kalangan penggemar sepak bola.
Pada 1986, PSG meraih gelar Ligue 1 pertama mereka setelah menampilkan performa luar biasa sepanjang musim. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah klub, menandai dimulainya dominasi mereka di sepak bola domestik Prancis. Selama dekade ini, PSG juga meraih Coupe de France (Piala Prancis) pada tahun 1982, 1983, dan 1993, memperkuat status mereka sebagai salah satu klub terbaik di Prancis.
Selain itu, pemain-pemain bintang seperti Safet Sušić (Yugoslavia), Luis Fernández, dan Jean-Marc Pilorget menjadi bagian dari skuad PSG yang semakin diperhitungkan di dunia sepak bola. Meski demikian, mereka masih harus berjuang keras untuk meraih kesuksesan di level Eropa.
Era Kejayaan dan Piala Winners UEFA (1990-an)
Memasuki awal 1990-an, PSG meraih kejayaan yang lebih besar, baik di level domestik maupun Eropa. Pada tahun 1993, Paris Saint-Germain meraih Coupe de la Ligue (Piala Liga Prancis), yang menambah koleksi trofi mereka. Di bawah asuhan pelatih Artur Jorge, PSG tidak hanya sukses di dalam negeri tetapi juga mulai meraih pengakuan internasional.
Pada 1996, PSG mencatatkan sejarah dengan meraih Piala Winners UEFA (sekarang Liga Europa). Mereka mengalahkan tim asal Austria, SK Rapid Wien, dengan skor 1-0 di final yang berlangsung di Rotterdam, Belanda. Kemenangan ini menjadi prestasi internasional pertama mereka dan menandai PSG sebagai kekuatan baru di Eropa. Di tahun yang sama, mereka juga meraih Coupe de France keempat mereka.
Pemain-pemain seperti George Weah, yang kemudian meraih Ballon d’Or pada tahun 1995, serta David Ginola dan Youri Djorkaeff turut mengukir sejarah dengan penampilan luar biasa. Weah, yang berasal dari Liberia, menjadi pemain andalan dan salah satu bintang terbesar yang pernah mengenakan jersey PSG.
Namun, meskipun PSG terus bersaing di level domestik, mereka belum bisa mencapai puncak Liga Champions UEFA, yang menjadi impian terbesar mereka.
Masa Krisis dan Kebangkitan (2000-an)
Setelah masa kejayaan pada 1990-an, PSG mengalami beberapa tahun yang penuh dengan tantangan. Baik dalam hal performa di lapangan maupun masalah keuangan. Pada awal 2000-an, klub ini mengalami masa-masa sulit yang hampir membuat mereka terdegradasi ke Ligue 2 pada tahun 2006. PSG terjebak dalam krisis internal, dengan perubahan manajemen yang sering terjadi dan kinerja buruk di kompetisi domestik.
Namun, meski berada dalam kesulitan, PSG akhirnya berhasil bertahan di Ligue 1. Pada tahun 2007, Leproux menjadi presiden klub dan mencoba merestrukturisasi PSG untuk memulihkan stabilitasnya. Meskipun masih gagal bersaing di level Eropa, PSG mulai memperbaiki performa mereka di Ligue 1 dengan beberapa finis di posisi yang lebih baik.
Kesimpulan
Paris Saint-Germain adalah klub yang telah melewati berbagai fase dalam sejarahnya. Dari masa-masa sulit hingga menjadi salah satu klub terkaya dan terkuat di dunia sepak bola. Dengan dukungan finansial dari Qatar dan skuad penuh bintang, PSG telah mendominasi sepak bola Prancis selama lebih dari satu dekade. Meskipun Liga Champions masih menjadi impian yang belum terwujud, PSG terus berusaha untuk mewujudkan ambisi tersebut.
Dengan pemain-pemain berbakat seperti Neymar, Mbappé, dan Messi (yang sempat bergabung pada 2021 sebelum pindah ke Inter Miami pada 2023). PSG memiliki potensi besar untuk meraih trofi Eropa yang sangat diidamkan. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dari klub-klub besar Eropa lainnya. Meskipun demikian, Paris Saint-Germain tetap menjadi klub yang tidak hanya terkenal di Prancis tetapi juga di seluruh dunia. Dan sejarah mereka akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Simak terus jangan sampai ketinggalan untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang sepak bola menarik lainya hanya dengan klik liverpooltfc.