Pengadilan Perburuhan Paris memerintahkan Paris Saint-Germain (PSG) membayar Kylian Mbappe sebesar 60 juta euro atau setara Rp1,17 triliun. Jumlah ini merupakan gaji dan bonus yang belum dibayarkan selama masa kontrak penyerang asal Prancis tersebut. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita Arsenal menarik lainnya di PSG INT.

Mbappe sebelumnya menuntut 263 juta euro (Rp5,15 triliun) dari PSG terkait sengketa kontrak dan perlakuan yang ia terima. Sementara itu, PSG mengajukan gugatan balik senilai 240 juta euro (Rp4,7 triliun), sehingga sengketa ini menjadi pertempuran hukum yang panjang dan kompleks di ranah perburuhan.
Pengadilan menyatakan PSG terbukti gagal membayar tiga bulan gaji dari April hingga Juni 2024, termasuk bonus etika dan bonus tanda tangan yang tercantum dalam kontraknya. Putusan ini hanya mengabulkan sebagian kecil dari tuntutan Mbappe, tetapi tetap menjadi kemenangan hukum yang signifikan bagi sang pemain.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kepuasan Pihak Mbappe
Pengacara Mbappe, Frederique Cassereau, menyatakan puas dengan putusan ini. Ia menekankan bahwa keputusan pengadilan menegaskan bahwa semua komitmen kontraktual harus dihormati, bahkan dalam industri sepak bola profesional.
“Ini adalah hasil yang wajar ketika gaji tidak dibayarkan. Mbappe telah memenuhi semua kewajibannya selama tujuh tahun bersama PSG,” ujar Cassereau seperti dikutip BBC. Putusan ini dianggap menegakkan prinsip keadilan bagi pemain profesional yang haknya dilanggar.
Selain itu, kemenangan ini juga menjadi bukti bahwa hukum ketenagakerjaan berlaku bagi semua pihak, termasuk klub-klub besar Eropa. Meski jumlah yang diberikan hanya sebagian dari tuntutan, langkah ini menjadi pengingat bahwa hak finansial pemain tidak bisa diabaikan.
Baca Juga: PSG Rilis Kembali Seragam Klasik 2004/05 dengan Sentuhan Ronaldinho!
PSG Pertimbangkan Banding

Meski menerima putusan pengadilan, PSG tidak menutup kemungkinan untuk mengajukan banding. Klub sebelumnya menuntut kompensasi terkait kegagalan transfer Mbappe senilai 300 juta euro ke Al-Hilal pada 2023, sebelum sang pemain bergabung ke Real Madrid secara gratis.
Dalam pernyataannya, PSG menegaskan akan melaksanakan putusan pengadilan sambil tetap mempertahankan haknya untuk banding. Klub menekankan itikad baik dan integritas dalam menghadapi sengketa ini, serta berharap fokus pada persatuan tim dan kesuksesan kolektif ke depan.
Banding mungkin dilakukan untuk mempertahankan sebagian klaim mereka atas kerugian akibat keputusan Mbappe menolak perpanjangan kontrak dan absen dari tur pramusim klub. Namun, putusan awal tetap menjadi kemenangan besar bagi Mbappe secara hukum dan finansial.
Rekam Jejak Mbappe di PSG
Mbappe memperkuat PSG dari 2017 hingga 2024, awalnya sebagai pemain pinjaman dari Monaco sebelum dipermanenkan. Selama di Paris, ia memenangkan 15 trofi dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub dengan 256 gol dari 308 pertandingan.
Pada musim terakhirnya, Mbappe mencetak 44 gol dari 48 laga, menegaskan statusnya sebagai pemain kunci klub. Namun, keputusan untuk menolak perpanjangan kontrak dan pindah ke Real Madrid memicu perselisihan yang berlangsung lebih dari dua tahun.
Perselisihan ini juga dipicu perlakuan klub yang dinilai Mbappe tidak adil, termasuk tidak diikutsertakan dalam tur pramusim dan laga awal musim 2023/24. Putusan pengadilan menutup babak ini dengan kemenangan finansial yang signifikan bagi sang pemain, sekaligus menegaskan haknya sebagai profesional. Nantikan terus kabar terbaru seputar Paris Saint-Germain lainnya hanya di psgint.com.
