Eden Hazard mengungkapkan bahwa dirinya sempat berkesempatan bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) sebelum akhirnya memilih Chelsea pada 2012. Dalam wawancara eksklusif di Twitch, mantan bintang Real Madrid itu mengakui bahwa PSG serius mendekatinya, terutama saat ia masih membela Lille. PSG INT, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
“PSG sudah mencoba, saya selalu menjaga hubungan baik dengan presiden klub,” kata Hazard. Namun, ia memutuskan untuk tidak kembali ke Ligue 1 karena alasan emosional. “Saya tidak ingin bermain melawan Lille, mencetak gol melawan mereka. Itu bukan hal yang tepat,” tambahnya.
Hazard juga mengungkapkan kekagumannya terhadap fasilitas pelatihan Lille, Domaine de Luchin, yang menurutnya sangat modern dan mengesankan sejak ia pertama kali bergabung di usia 14 tahun.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kesuksesan Gemilang di Chelsea
Setelah menolak tawaran PSG, Eden Hazard memutuskan bergabung dengan Chelsea pada 2012 dengan nilai transfer 32 juta pounds. Ia langsung menjadi salah satu pemain kunci The Blues, tampil dalam 352 pertandingan dan mencetak 110 gol.
Selama tujuh musim di Stamford Bridge, Hazard memenangkan dua gelar Liga Premier, satu Piala FA, dan gelar individu sebagai Pemain Terbaik PFA pada musim 2014-2015. Performa konsistennya membuat Chelsea menjualnya ke Real Madrid pada 2019 dengan rekor transfer klub sebesar 100 juta pounds.
Namun, masa kejayaannya di Chelsea kontras dengan kariernya di Madrid, di mana ia sering dilanda cedera dan kesulitan menemukan performa terbaiknya.
Baca Juga: Gareth Bale Angkat Bicara Usai Libas PSG, Chelsea Siap Guncang Premier League
Masa Sulit di Real Madrid dan Keputusan Pensiun Dini
Kepindahan Hazard ke Real Madrid pada 2019 ternyata tidak berjalan mulus. Cedera beruntun membuatnya hanya tampil dalam 76 pertandingan selama empat musim bersama Los Blancos.
Pada Oktober 2023, di usia 32 tahun, Hazard memutuskan untuk pensiun dini. “Anda harus mendengarkan diri sendiri dan mengatakan berhenti pada saat yang tepat,” tulisnya di Instagram. Ia mengakhiri kariernya dengan total lebih dari 700 penampilan dan segudang prestasi.
Keputusan pensiunnya menuai simpati dari banyak pihak, mengingat potensi besarnya yang seharusnya masih bisa bersinar lebih lama di level tertinggi.
Warisan Hazard dalam Dunia Sepak Bola
Meski kariernya di Madrid tidak sesuai harapan, Hazard tetap dikenang sebagai salah satu pemain terbaik generasinya. Gaya bermainnya yang elegan dan kemampuan dribel memukau membuatnya menjadi idola banyak penggemar sepak bola.
Di Chelsea, ia meninggalkan jejak yang tak terlupakan dengan membantu klub meraih berbagai gelar penting. Sementara di timnas Belgia, ia menjadi bagian dari “Golden Generation” yang finis ketiga di Piala Dunia 2018.
Kini, setelah pensiun, Hazard memilih untuk menikmati waktu bersama keluarga. Namun, pengaruhnya dalam dunia sepak bola tetap besar, terutama bagi mereka yang mengagumi teknik dan kreativitasnya di lapangan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita paris saint-germain terbaru lainnya hanya dengan klik psgint.com.