Paris Saint-Germain Buktikan Tanpa Mbappe, Tidak Jadi Masalah

Pelatih Luis Enrique sempat menyatakan bahwa Paris Saint-Germain (PSG) akan lebih kuat tanpa Kylian Mbappe. , akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.

Paris-Saint-Germain-Buktikan-Tanpa-Mbappe,-Tidak-Jadi-Masalah

Klaim tersebut terbukti setelah PSG sukses meraih gelar Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Keberhasilan ini menjadi jawaban atas keraguan banyak pihak mengenai masa depan PSG pasca-kepergian sang megabintang.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Mbappe meninggalkan PSG pada musim panas 2024 untuk bergabung dengan Real Madrid. Sebagai top skor klub selama enam musim beruntun, kepergiannya sempat menimbulkan kekhawatiran. Namun, Enrique dengan tegas menyatakan bahwa PSG tetap akan menjadi tim yang kompetitif.

“Siapa pun yang ada di sini atau tidak, tujuan kami adalah menjadi lebih kuat. PSG akan tetap hebat dan bahkan lebih baik,” ujar Enrique saat itu. Satu tahun kemudian, prediksinya menjadi kenyataan dengan kesuksesan PSG di pentas Eropa.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Transformasi PSG Menuju Kolektivitas

Tanpa Mbappe, PSG justru tampil lebih solid sebagai sebuah tim. Mereka tidak lagi bergantung pada individu, melainkan mengedepankan permainan kolektif. Hal ini terlihat jelas dalam final Liga Champions, di mana PSG menghancurkan Inter Milan dengan skor telak 5-0.

Salah satu kunci keberhasilan PSG adalah kebijakan Luis Enrique untuk memainkan pemain-pemain muda. Rata-rata usia skuad PSG di Liga Champions musim ini hanya 23,6 tahun, menjadikannya tim termuda di antara peserta babak 16 besar.

Desire Doue, penyerang berusia 19 tahun, menjadi simbol transformasi ini. Ia mencetak dua gol di final dan dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Liga Champions 2024/2025. Performa Doue dan pemain muda lainnya membuktikan bahwa PSG mampu melahirkan bintang-bintang baru.

Baca Juga: PSG Sudah Hafal Naskahnya, Comeback Itu Rutinitas

Strategi Luis Enrique yang Sukses

Strategi-Luis-Enrique-yang-Sukses

Luis Enrique berhasil membangun tim yang tidak bergantung pada satu pemain bintang. Ia mengubah filosofi PSG dari tim yang mengandalkan individu menjadi tim dengan permainan terstruktur dan taktis.

“Kami ingin Mbappe tetap di sini, tetapi keputusannya harus kami hormati. Tugas pelatih adalah membuat pemain percaya bahwa kesuksesan tetap mungkin,” ujar Enrique. Ia menekankan bahwa PSG kini memiliki “bintang-bintang yang mengandalkan tim, bukan sebaliknya.”

Keberhasilan Enrique juga terlihat dari kemampuan PSG mengatasi tekanan. Tanpa Mbappe, mereka justru bermain lebih bebas dan kreatif. Kemenangan di Liga Champions menjadi bukti bahwa strategi Enrique berhasil.

Masa Depan PSG Pasca-Gelar Liga Champions

Gelar Liga Champions menjadi awal baru bagi PSG. Kini, tantangan mereka adalah mempertahankan dominasi di level Eropa sekaligus bersaing di Piala Dunia Antarklub.

Enrique menyatakan bahwa PSG tidak akan berpuas diri. “Kami harus terus memperkuat tim dan bersiap untuk kompetisi berikutnya,” katanya. Dengan fondasi pemain muda dan sistem permainan yang matang, PSG memiliki modal kuat untuk tetap kompetitif di masa depan.

Keberhasilan PSG tanpa Mbappe juga menjadi pelajaran berharga bagi dunia sepak bola. Klub ini membuktikan bahwa kesuksesan tidak selalu bergantung pada satu pemain bintang, melainkan pada kerja sama tim dan visi pelatih yang jelas.

Dengan gelar Liga Champions, PSG telah membuka babak baru dalam sejarah mereka. Luis Enrique dan para pemain muda telah membuktikan bahwa kolektivitas dan strategi yang tepat lebih penting daripada ketergantungan pada satu sosok superstar. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita paris saint-germain terbaru lainnya hanya dengan klik psgint.com.