Paris Saint-Germain telah mengukir namanya dalam sejarah sebagai tim yang sering melakukan comeback luar biasa dalam berbagai kompetisi.
Ketika laga tampaknya hampir berakhir dengan hasil yang mengecewakan, PSG seringkali bisa membalikkan keadaan dan meraih kemenangan. Fenomena ini bukan hanya kebetulan ini merupakan hasil dari strategi yang matang, mentalitas pemenang, dan keahlian individu pemainnya. Berikut ini, kami akan memberikan informasi menarik tentang dunia olahraga sepak bola internsional dan tentunya telah kami rangkum di PSG INT.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Sejarah Comeback Mengagumkan Paris Saint-Germain
Paris Saint-Germain (PSG) telah mencatatkan sejumlah comeback yang mengagumkan dalam sejarah kompetisi sepak bola, menjadikannya salah satu tim yang paling dikenal karena kemampuan bangkit di saat terdesak. Salah satu momen paling ikonik adalah pada 8 Maret 2017, saat mereka menghadapi Barcelona di leg kedua perempat final Liga Champions UEFA.
Setelah kalah 4-0 di leg pertama, PSG berhasil membalikkan keadaan dengan kemenangan 6-1 di Camp Nou, mencetak tiga gol dalam waktu tiga menit terakhir untuk melaju ke perempat final dengan agregat 6-5. Kemenangan ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi PSG, tetapi juga menciptakan istilah “La Remontada,” yang berarti comeback. Selain itu, PSG juga menunjukkan ketangguhan luar biasa dalam pertandingan domestik.
Pada tahun 2019, mereka mengalami keterpurukan yang sama ketika tertinggal 2-0 di babak pertama melawan Lille di Ligue 1. Namun, di babak kedua, PSG bangkit dengan mencetak lima gol dalam waktu singkat, berakhiran dengan kemenangan 5-1. Kemenangan ini menjadi contoh sempurna dari determinasi tim dan menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membalikkan keadaan bahkan setelah menghadapi ketidakpastian di paruh pertama pertandingan.
Strategi di Balik Comeback
Strategi yang diterapkan Paris Saint-Germain dalam mencapai comeback yang mengagumkan tidak hanya bergantung pada bakat individu. Melainkan juga mencerminkan persiapan matang dan pendekatan kolektif tim. Salah satu elemen kunci dalam strategi mereka adalah fokus pada latihan intensif yang mencakup aspek fisik dan mental.
PSG melibatkan pelatih mental untuk membantu pemain mengembangkan ketahanan psikologis. Hal ini menjadi sangat penting ketika menghadapi tekanan tinggi di fase-fase akhir pertandingan. Kepemimpinan di dalam skuat juga memainkan peran vital dalam strategi comeback PSG.
Pelatih yang berpengalaman, seperti Luis Enrique, memiliki kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi pemain selama masa-masa krisis. Dia sering kali menerapkan filosofi “goal by goal”, di mana setiap pemain diminta untuk fokus pada mencetak gol satu per satu, bukan memikirkan seluruh hasil akhir. Strategi ini menciptakan rasa percaya diri dan mengurangi tekanan yang dirasakan. Memungkinkan tim untuk tetap bersatu dan bekerja sama dalam mencapai tujuan.
Baca Juga: Luis Enrique Telah Berhasil Membangun PSG Sesuai dengan Citranya!
Statistik yang Sangat Mendukung
Paris Saint-Germain telah menunjukkan performa comeback yang luar biasa dalam beberapa musim terakhir. Dengan statistik yang mendukung reputasi mereka sebagai tim yang mampu bangkit dari keterpurukan. Pada Januari 2025, PSG melakukan comeback dramatis dengan mengalahkan Manchester City 4-2, meskipun mereka tertinggal dua gol di awal pertandingan.
Gol-gol dari Ousmane Dembele, Bradley Barcola, Joao Neves, dan Goncalo Ramos berkontribusi pada kemenangan yang membantu PSG melangkah ke fase playoff Liga Champions dengan kekuatan tambahan. Statistik gol menunjukkan bahwa PSG memiliki kemampuan mencetak gol yang signifikan di babak kedua pertandingan.
Dalam musim ini, PSG mencetak lebih dari 50 gol di babak kedua, sehingga menjadikannya salah satu tim dengan jumlah gol terbanyak di Ligue 1 pada waktu tersebut. Dalam hasil analisis terbaru, PSG tercatat berhasil membalikkan keadaan di lebih dari 10 pertandingan dalam enam bulan terakhir. Dengan performa yang menunjukkan dominasi tim di fase akhir pertandingan, terutama ketika pertandingan memasuki menit-menit krusial.