Dominasi Paris Saint-Germain (PSG) di Ligue 1 Prancis kini sulit dibantah. Dengan total 12 gelar juara, PSG berhasil menyalip rekor Saint-Etienne yang sebelumnya memegang status penguasa Ligue 1. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita Paris Saint-Germain menarik lainnya di PSG INT.

Keberhasilan ini menunjukkan konsistensi klub ibu kota Prancis dalam beberapa tahun terakhir. Sejak diakuisisi Qatar Sports Investments (QSI) pada 2011, PSG semakin perkasa. Klub ini tidak hanya menguasai domestik, tetapi juga mulai menunjukkan ambisi besar di pentas Eropa. Hampir setiap musim sejak 2013, Les Parisiens selalu tampil sebagai juara atau pesaing utama.
Keberhasilan PSG tidak lepas dari kombinasi pemain bintang dan manajemen profesional. Kehadiran pemain top dunia, dukungan finansial, dan strategi pelatih yang matang membuat PSG tetap menjadi raksasa yang sulit ditandingi. Ke depan, ambisi mereka jelas menjaga supremasi Ligue 1 sekaligus menaklukkan Eropa.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Saint-Etienne dan Masa Keemasan yang Menginspirasi
Sebelum PSG muncul sebagai raksasa modern, Saint-Etienne adalah penguasa Ligue 1. Klub berjuluk Les Verts ini berhasil mengoleksi 10 trofi, dominan pada era 1960-an hingga 1970-an. Masa keemasan ini membuat Saint-Etienne dikenal sebagai salah satu klub legendaris Prancis.
Meskipun performanya kini naik-turun, nama Saint-Etienne tetap harum. Klub ini pernah menginspirasi generasi pemain muda dan menjadi simbol sepakbola tradisional Prancis. Bahkan ketika sempat terlempar ke kasta kedua, sejarah dan budaya klub tetap menjadi daya tarik kuat bagi penggemar.
Saint-Etienne juga dikenal memiliki filosofi pengembangan pemain muda yang baik. Banyak talenta Prancis lahir dari akademi klub ini, membuktikan bahwa kejayaan mereka tidak hanya soal trofi, tetapi juga kontribusi bagi sepakbola nasional.
Baca Juga: Keajaiban Safonov Hentikan Empat Penalti dengan Tangan Retak
Marseille dan Kejayaan di Eropa

Olympique Marseille menempati posisi ketiga dengan 9 gelar Ligue 1. Klub berjuluk Les Phoceens ini tidak hanya dikenal di Prancis, tetapi juga di Eropa. Marseille adalah satu-satunya klub Prancis yang pernah menjuarai Liga Champions pada 1993, menambah prestise sejarah mereka.
Selain gelar juara, Marseille juga tercatat sebagai klub dengan runner-up terbanyak di Ligue 1, yakni 13 kali. Ini menunjukkan konsistensi mereka tetap bersaing di papan atas meski tidak selalu keluar sebagai pemenang.
Meski gelar terakhir di Ligue 1 didapat pada 2010, Marseille tetap menjadi klub yang diperhitungkan. Basis penggemar yang besar dan sejarah panjang membuat Marseille tetap menjadi ikon sepakbola Prancis yang sulit tergeser.
Monaco dan Nantes, Kekuatan Tradisional Prancis
AS Monaco dan Nantes sama-sama mengoleksi 8 gelar Ligue 1. Monaco dikenal sebagai produsen pemain muda berbakat, seperti Kylian Mbappe, yang lahir dari klub ini sebelum bersinar di PSG. Gelar terakhir Monaco diraih pada musim 2016/2017.
Sementara itu, Nantes memiliki sejarah panjang dengan kejayaan tersebar sejak 1965 hingga 2001. Klub berjuluk Les Canaris ini terkenal dengan akademi pemain muda yang solid, menghasilkan talenta yang kemudian memperkuat klub-klub Prancis maupun Eropa.
Kedua klub ini membuktikan bahwa meski PSG kini mendominasi, tradisi dan kekuatan sejarah klub-klub klasik tetap menjadi bagian penting Ligue 1. Monaco dan Nantes menunjukkan bahwa keberhasilan jangka panjang dibangun dari konsistensi dan pengembangan pemain muda. Nantikan terus kabar terbaru seputar Paris Saint-Germain lainnya hanya di psgint.com.
